Ketika aku dapat melihat makhluk dari dunia lain, saat itu aku berumur 14 tahun. Pada malam hari aku bermimpi, sedang berada di suatu rumah. Rumah tersebut merupakan rumah saudaraku yang sudah meninggal beberapa minggu yang lalu. Aku sedang duduk di salah satu kamar saudara aku bersama adikku dan saudaraku yang sudah meninggal tersebut. Entah mengapa, aku saat itu aku tersadar bahwa aku sedang berada dalam mimpi dan aku tidak menginginkan mimpi ini. Aku berteriak sekeras mungkin mengatakan "aku tidak mau mimpi ini, aku mau bangun, aku mau bangun". Aku memang penakut, tetapi dari sekian banyak mimpi buruk ku cuma waktu itu saja aku bisa tahu bahwa aku sedang bermimpi.
Setelah itu aku terbangun dari tidurku dan mataku tepat melihat ke arah jendela, dan tiba-tiba aku melihat ada anak kecil, kepala nya botak, berwarna hitam sedang melihat ke arahku. Spontan aku berteriak namun suaraku tidak keluar, aku aku terus mencoba untuk berteriak sekeras-sekerasnya sampai suaraku keluar. Ayah dan ibu, langsung menghampiriku dan menanyakan kenapa aku berteriak. Aku menceritakan, kalau aku melihat ada anak kecil yang melihatku dari luar jendela kamar. Ibuku tidak mempercayaiku, karena kamarku berada dilantai 2, tetapi ayahku mencoba untuk memeriksa keluar karena siapa tau yang mengintip tersebut adalah maling. Aku masih merasa takut, meskipun ada ibuku yang sedang mencoba untuk menenangkan aku. Kemudian ayahku datang menghampiriku lagi dan mengatakan kalau diluar tidak ada apapun, namun dibelakang ayahku sebenarnya ada anak kecil itu. Anak itu tiba-tiba jalan menghampiriku, tepat di depan mataku anak itu menatap tajam ke arahku. Aku berteriak sekerasnya karena takut. Seluruh tubuhku tidak bisa ku gerakan. Aku menangis sejadi-jadinya.
Entah berapa lama aku menangis, anak tersebut hilang. Aku marah kepada ayahku, karena mencoba membohongiku dengan mengatakan tidak ada siapapun di luar kamarku. Ayahku mengatakan pantas saja tidak ada siapapun di luar kamarku, karena anak yang ku lihat tadi adalah makhluk dari alam lain. Padahal malam itu sedang dalam suasana bulan ramadhan, ayahku mengatakan makhluk tersebut bukan lah setan, makanya ia tidak di rantai. Makhluk yang aku lihat adalah jin, namun sepertinya jin tersebut kuat karena mampu menunjukan wujudnya kepadaku.
Setelah itu aku terbangun dari tidurku dan mataku tepat melihat ke arah jendela, dan tiba-tiba aku melihat ada anak kecil, kepala nya botak, berwarna hitam sedang melihat ke arahku. Spontan aku berteriak namun suaraku tidak keluar, aku aku terus mencoba untuk berteriak sekeras-sekerasnya sampai suaraku keluar. Ayah dan ibu, langsung menghampiriku dan menanyakan kenapa aku berteriak. Aku menceritakan, kalau aku melihat ada anak kecil yang melihatku dari luar jendela kamar. Ibuku tidak mempercayaiku, karena kamarku berada dilantai 2, tetapi ayahku mencoba untuk memeriksa keluar karena siapa tau yang mengintip tersebut adalah maling. Aku masih merasa takut, meskipun ada ibuku yang sedang mencoba untuk menenangkan aku. Kemudian ayahku datang menghampiriku lagi dan mengatakan kalau diluar tidak ada apapun, namun dibelakang ayahku sebenarnya ada anak kecil itu. Anak itu tiba-tiba jalan menghampiriku, tepat di depan mataku anak itu menatap tajam ke arahku. Aku berteriak sekerasnya karena takut. Seluruh tubuhku tidak bisa ku gerakan. Aku menangis sejadi-jadinya.
Entah berapa lama aku menangis, anak tersebut hilang. Aku marah kepada ayahku, karena mencoba membohongiku dengan mengatakan tidak ada siapapun di luar kamarku. Ayahku mengatakan pantas saja tidak ada siapapun di luar kamarku, karena anak yang ku lihat tadi adalah makhluk dari alam lain. Padahal malam itu sedang dalam suasana bulan ramadhan, ayahku mengatakan makhluk tersebut bukan lah setan, makanya ia tidak di rantai. Makhluk yang aku lihat adalah jin, namun sepertinya jin tersebut kuat karena mampu menunjukan wujudnya kepadaku.
Malam itu ternyata bukanlah akhir. Hari esoknya aku mulai mengalami kejadian-kejadian aneh, mulai dari melihat nenek-nenek di sudut ruangan dapurku, perempuan berlumuran darah di wc sekolahku, laki-laki bertubuh besar di dekat pohon sekolahku, dan lain-lain. Ditambah setiap malam aku tidak bisa tidur karena aku sering merasakan ada seseorang yang duduk disampingku dan melihatku, setiap malam juga aku sering merasa ditindih "ereup-ereup".
Seringkali aku menjerit ketakutan dan menangis hingga ibu dan ayahku merasa geram. Sampai akhirnya aku tidur bersama ibuku. Ayah dan ibuku mulai khawatir karena aku terus mengeluh melihat hal-hal aneh. Ntah kenapa "itu" selalu datang dan menghampiriku, sesekali ku ingin hidup tenang tanpa adanya gangguan dari mereka. Bahkan sampai sekarang terkadang aku masih melihatnya, aku ada salah apa, apa ini dari pendahuluku, aku tidak tau, yang jelas mereka masih menghampiriku dimanapun itu.
0 comments:
Post a Comment